Installfest.info - Cukup kontroversial memang ketika Arsenal berani menebus pemain sekaliber David Luiz dari Chelsea yang merupakan rival sekota mereka. Namun tidak bagi Stan Collymore yang merupakan pundit di Priemer League. Ia menilai Arsenal terlalu gegabah dengan mendatangkan Luiz yang dinilai sudah menua dan hanya akan duduk dibangku cadangan saja.
Bergabungnya David Luiz memang sempat membuat banyak orang terkejut terutama para penggemar Arsenal. Arsenal sendiri memang sedang membutuhkan seorang bek yang berpengalaman usai ditinggal oleh Laurent Koscielny yang memutuskan pergi dari klub pada musim panas ini. Mereka sejatinya tidak memasukan nama Luiz sebagai prioritas utama, melainkan alternatif dimana mereka kesulitan dalam mendatangkan pemain incaran utama mereka.
Alhasil mau tidak mau Arsenal harus mendatangkan David Luiz dan Chelsea merestui hal tersebut, The Gunners akhirnya sepakat dengan menebus Luiz dengan biaya mencapai 8 juta pounds. Dan yang bersangkutan sudah diresmikan Arsenal pada kemarin sore dan dikontrak selama tiga musim mendatang.
Akan tetapi Stan Collymore menilai jika Unai Emery sudah salah target dengan mendatangkan David Luiz yang sudah berusia 32 tahun. Ia merasa kedatangan pemain timnas Brasil ini tidak akan banyak membantu pertahanan Meriam London musim ini.
”Mendatangkan Luiz adalah kesalahan Arsenal, dia sempat dibuang oleh Jose Mourinho, lalu dia dibuang oleh PSG. Dan kini kembali dibuang oleh Chelsea Dan Kini Arsenal mendatangkanya? yang benar saja. Seharusnya mereka mendatangkan seorang pemain bertahan dengan level atas bukan Luiz. Ia kerap melakukan blunder konyol dan yang harus digaris bawahi adalah usianya yang sudah 32.”
”Saya tidak mengerti mengapa transfer Luiz bisa terjadi. Saya pikir management Arsenal sudah sangat malas untuk menyelasaikan transfer yang hampir ditutup. Itu sebabnya mereka mencari Luiz yang jauh lebih dekat untuk didatangkan dan harganya juga jauh lebih murah. Jika saya adalah orang dalam Arsenal, saya akan menyarankan Unai untuk tidak mendatangkannya.” ujar Stan Collymore.