Cara Menghadapi Teman Yang Bermulut Besar

Pastinya di lingkungan rumahmu,pergaulanmu,atau di kantor ada orang yang suka berceloteh sepanjang hari tanpa henti. Biasa tipe orang ini di sebut sebagai “mulut besar” dan ia akan berc3eloteh sepanjang hari tentang hal yang tidak jelas kebenarannya dan akan mebagikan gosip-gosip terbaru yang ia dengar. Bukan hanya itu, tapi mereka akan mengumbarkan kata demi kata secara berlebihan dan membuat orang-orang bisa geleng-geleng kepala melihat ucapannya. Nah kalau kamu bertemu dengan orang yang bermulut besar, bagaimana cara mengatasinya?

  • Cukup Di Jawab Dengan Iya Atau Oh

Untuk bisa menghadapi si mulut besar, kamu bisa mengiyakan segala yang ia bicarakan dengan bebas dan sesekali memberikan komentar oh saat si mulut besar sudah mulai berceloteh tanpa henti. Bukan berarti kamu mengiyakan segala ucapannya dan juga dengan komentar kata oh berarti kamu memberikan perhatian kepada ucapannya namun tidak terlalu setuju dengan beberapa kalimat yang di ucapkannya.

  • Tetap Berhubungan Dengan Baik Namun Jangan Terlalu Dekat

Meski kamu mempunyai teman yang banyak bualannya, tidak perlu langsung menjauhinya dan menunjukkan ketidaksukaanmu kepadanya. Jangan terlalu dekat juga dengannya karena bisa saja kamu tertular akan mulut besarnya. Bisa saja nantinya kamu apatis terhadapanya, maka ia bisa membuatmu menjadi bahan bualannya dan menambah bumbu-bumbu untuk melebihkannya.

  • Catat Dan Rekam Setiap Yang Dia Bicarakan Dan Bandingkan Dengan Kenyataan

Saat temanmu sedang berceloteh, sipakah kamera ponsel dan catatatan untuk menulis dan merekam setiap kalimat yang ia ucapkan. Orang yang bermulut besar biasanya tidak bisa menyesuaikan ucapan dengan tindakannya. Putar rekamannya dan tujukkan kepadanya apa yang dia ucapkan jika memang sudah di atas ambang kewajaran.

  • Sesekali Beri Sanggahan Dan Bukti Pernyataannya

Ketika kamu mengetahui bahwa temanmu sedang membual, cobalah sesekali untuk berikan sanggahan dan bukti pernyataannya. Dengan begitu dia akan kehilangan beberapa persen rasa percaya dirinya dan menyederhanakan pernyataan yang diberikannya. Kedepannya dia akan berfikir kedua kali saat membual dengan melebihkan kalimat yang dia ucapkan.